Sabtu, 14 Juli 2012

tidore

Kesultanan Tidore | Melayu Online
 
Minggu, 15 Juli 2012   |   Ahad, 25 Sya'ban 1433 H
Pengunjung Online : 396

Hari ini : 4.501
Kemarin : 6.845
Minggu kemarin : 66.505
Bulan kemarin : 1.909.301
Anda pengunjung ke 95.677.790
Sejak 01 Muharam 1428
( 20 Januari 2007 )
IMAGE GALLERY
AGENDA
  • Belum ada data - dalam proses

Sejarah Melayu

Kesultanan Tidore

a:3:{s:3:
1. Sejarah
Tidore merupakan salah satu pulau yang terdapat di gugusan kepulauan Maluku. Sebelum Islam datang ke bumi nusantara, Tidore dikenal dengan nama Kie Duko, yang berarti pulau yang bergunung api. Penamaan ini sesuai dengan kondisi topografi Tidore yang memiliki gunung api --bahkan tertinggi di gugusan kepulauan Maluku-- yang mereka namakan gunung Marijang. Saat ini, gunung Marijang sudah tidak aktif lagi. Nama Tidore berasal dari gabungan dua rangkaian kata bahasa Tidore dan Arab dialek Irak: bahasa Tidore, To ado re, artinya, ‘aku telah sampai’ dan bahasa Arab dialek Irak anta thadore yang berarti ‘kamu datang’. Penggabungan dua rangkaian kata dari dua bahasa ini bermula dari suatu peristiwa yang terjadi di Tidore. Menurut kisahnya, di daerah Tidore ini sering terjadi pertikaian antar para Momole (kepala suku), yang didukung oleh anggota komunitasnya masing-masing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan persukuan. Pertikaian tersebut seringkali menimbulkan pertumpahan darah. Usaha untuk mengatasi pertikaian tersebut selalu mengalami kegagalan.
Suatu ketika, diperkirakan tahun 846 M, rombongan Ibnu Chardazabah, utusan Khalifah al-Mutawakkil dari Kerajaan Abbasiyah di Baghdad tiba di Tidore. Pada saat itu, di Tidore sedang terjadi pertikaian antar momole. Untuk meredakan dan menyelesaikan pertikaian tersebut, salah seorang anggota rombongan Ibnu Chardazabah, bernama Syech Yakub turun tangan dengan memfasilitasi perundingan yang disebut dengan Togorebo. Pertemuan disepakati di atas sebuah batu besar di kaki gunung Marijang. Kesepakatannya, momole yang tiba paling cepat ke lokasi pertemuan akan menjadi pemenang dan memimpin pertemuan. Dalam peristiwa itu, setiap momole yang sampai ke lokasi pertemuan selalu meneriakkan To ado re, karena merasa dialah yang datang pertama kali dan menjadi pemenang. Namun, ternyata beberapa orang momole yang bertikai tersebut tiba pada saat yang sama, sehingga tidak ada yang kalah dan menang. Berselang beberapa saat kemudian, Syech Yakub yang menjadi fasilitator juga tiba di lokasi dan berujar dengan dialek Iraknya: Anta thadore. Karena para momole datang pada saat yang bersamaan, maka tidak ada yang menjadi pemenang, akhirnya yang diangkat sebagai pemimpin adalah Syech Yakub. Konon, sejak saat itu mulai dikenal kata Tidore, kombinasi dari dua kata: Ta ado re dan Thadore. Demikianlah, kata Tidore akhirnya menggantikan kata Kie Duko dan menjadi nama sebuah kerajaan besar.
Menurut catatan Kesultanan Tidore, kerajaan ini berdiri sejak Jou Kolano Sahjati naik tahta pada 12 Rabiul Awal 502 H (1108 M). Namun, sumber tersebut tidak menjelaskan secara jelas lokasi pusat kerajaan pada saat itu. Asal usul Sahjati bisa dirunut dari kisah kedatangan Djafar Noh dari negeri Maghribi di Tidore. Noh kemudian mempersunting seorang gadis setempat, bernama Siti Nursafa. Dari perkawinan tersebut, lahir empat orang putra dan empat orang putri. Empat putra tersebut adalah: Sahjati, pendiri kerajaan Tidore; Darajati, pendiri kesultanan Moti; Kaicil Buka, pendiri kesultanan Makian; Bab Mansur Malamo, pendiri kesultanan Ternate. Sedangkan empat orang putri adalah: Boki Saharnawi, yang menurunkan raja-raja Banggai; Boki Sadarnawi, yang menurunkan raja-raja Tobungku; Boki Sagarnawi, yang menurunkan raja-raja Loloda; dan Boki Cita Dewi, yang menurunkan Marsaoli dan Mardike. Kerajaan Tidore merupakan salah satu pilar yang membentuk Kie Raha, yang lainnya adalah Ternate, Makian dan Moti.
Berdasarkan legenda asal usul di atas, tampak bahwa empat kerajaan ini berasal dari moyang yang sama: Djafar Noh dan Siti Nursafa. Terlepas dari benar atau salah, kemunculan dan perkembangan legenda asal-usul tersebut secara jelas menunjukkan adanya kesadaran persaudaraan di antara kerajaan Kie Raha (gabungan empat kerajaan utama di Maluku Utara, yaitu: Ternate, Tidore, Makian dan Moti) sehingga mereka kemudian melegitimasinya dengan sebuah mitos asal-usul.
Sejak awal berdirinya hingga raja yang ke-4, pusat kerajaan Tidore belum bisa dipastikan. Barulah pada era Jou Kolano Bunga Mabunga Balibung, informasi mengenai pusat kerajaan Tidore sedikit terkuak, itupun masih dalam perdebatan. Tempat tersebut adalah Balibunga, namun para pemerhati sejarah berbeda pendapat dalam menentukan dimana sebenarnya Balibunga ini. Ada yang mengatakannya di Utara Tidore, dan adapula yang mengatakannya di daerah pedalaman Tidore selatan.
Pada tahun 1495 M, Sultan Ciriliyati naik tahta dan menjadi penguasa Tidore pertama yang memakai gelar sultan. Saat itu, pusat kerajaan berada di Gam Tina. Ketika Sultan Mansur naik tahta tahun 1512 M, ia memindahkan pusat kerajaan dengan mendirikan perkampungan baru di Rum Tidore Utara. Posisi ibukota baru ini berdekatan dengan Ternate, dan diapit oleh Tanjung Mafugogo dan pulau Maitara. Dengan keadaan laut yang indah dan tenang, lokasi ibukota baru ini cepat berkembang dan menjadi pelabuhan yang ramai.
Dalam sejarahnya, terjadi beberapa kali perpindahan ibukota karena sebab yang beraneka ragam. Pada tahun 1600 M, ibukota dipindahkan oleh Sultan Mole Majimo (Alauddin Syah) ke Toloa di selatan Tidore. Perpindahan ini disebabkan meruncingnya hubungan dengan Ternate, sementara posisi ibukota sangat dekat, sehingga sangat rawan mendapat serangan. Pendapat lain menambahkan bahwa, perpindahan didorong oleh keinginan untuk berdakwah membina komunitas Kolano Tomabanga yang masih animis agar memeluk Islam. Perpindahan ibukota yang terakhir adalah ke Limau Timore di masa Sultan Saifudin (Jou Kota). Limau Timore ini kemudian berganti nama menjadi Soasio hingga saat ini.
Pada abad ke 16 M, orang Portugis dan Spanyol datang ke Maluku --termasuk Tidore-- untuk mencari rempah-rempah, momonopoli perdagangan kemudian menguasai dan menjajah negeri kepulauan tersebut. Dalam usaha untuk mempertahankan diri, telah terjadi beberapa kali pertempuran antara kerajaaan-kerajaan di Kepulauan Maluku melawan kolonial Portugis dan Spanyol. Terkadang, Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo bersekutu sehingga kolonial Eropa tersebut mengalami kesulitan untuk menaklukkan Tidore dan kerajaan lainnya.
Sepeninggal Portugis, datang Belanda ke Tidore dengan tujuan yang sama: memonopoli dan menguasai Tidore demi keuntungan Belanda sendiri. Dalam sejarah perjuangan di Tidore, sultan yang dikenal paling gigih dan sukses melawan Belanda adalah Sultan Nuku (1738-1805 M). Selama bertahun-tahun, ia berjuang untuk mengusir Belanda dari seluruh kepulauan Maluku, termasuk Ternate, Bacan dan Jailolo. Perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan menyerahnya Belanda pada Sultan Nuku pada 21 Juni 1801 M. Dengan itu, Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo kembali merdeka dari kekuasaan asing. Inggris yang juga ikut membantu Tidore dalam mengusir Belanda kemudian diberi kebebasan untuk menguasai Ambon dan Banda, dan mengadakan perjanjian damai dengan Sultan Nuku, sehingga relasi antara kedua belah pihak berjalan cukup harmonis. Di masa Sultan Nuku inilah, Tidore mencapai masa kegemilangan dan menjadi kerajaan besar yang disegani di seluruh kawasan itu, termasuk oleh kolonial Eropa. Di masa Sultan Nuku juga, kekuasaan Tidore sampai ke Kepulauan Pasifik. Menurut catatan sejarah Tidore, Sultan Nuku sendiri yang datang dan memberi nama pulau-pulau yang ia kuasai, dari Mikronesia hingga Melanesia dan Kepulauan Solomon. Nama-nama pulau yang masih memakai nama Nuku hingga saat ini adalah Nuku Hifa, Nuku Oro, Nuku Maboro, Nuku Nau, Nuku Lae-lae, Nuku Fetau dan Nuku Nono. 
Seiring dengan masuknya kolonial Eropa, agama Kristen juga masuk ke Tidore. Namun, karena pengaruh Islam yang sudah begitu mengakar, maka agama ini tidak berhasil mengembangkan pengaruhnya di Tidore.    
2. Silsilah
Dari sejak awal berdirinya hingga saat ini, telah berkuasa 38 orang sultan di Tidore. Saat ini, yang berkuasa adalah Sultan Hi. Djafar Syah. (nama dan silsilah para sultan lainnya, dari awal hingga yang ke-37 masih dalam proses pengumpulan data).
3. Periode Pemerintahan
Kerajaan Tidore berdiri sejak 1108 M dan berdiri sebagai kerajaan merdeka hingga akhir abad ke-18 M. setelah itu, kerajaan Tidore berada dalam kekuasaan kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Tidore menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Wilayah Kekuasaan
Pada masa kejayaannya, wilayah kerajaan Tidore mencakup kawasan yang cukup luas hingga mencapai Kepulauan Pasifik. Wilayah sekitar pulau Tidore yang menjadi bagian wilayahnya adalah Papua, gugusan pulau-pulau Raja Ampat dan pulau Seram. Di Kepulauan Pasifik, kekuasaan Tidore mencakup Mikronesia, Kepulauan Marianas, Marshal, Ngulu, Kepulauan Kapita Gamrange, Melanesia, Kepulauan Solomon dan beberapa pulau yang masih menggunakan identitas Nuku, seperti Nuku Haifa, Nuku Oro, Nuku Maboro dan Nuku Nau. Wilayah lainnya yang termasuk dalam kekuasaan Tidore adalah Haiti dan Kepulauan Nuku Lae-lae, Nuku Fetau, Nuku Wange dan Nuku Nono.  
5. Struktur Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Tidore cukup mapan dan berjalan dengan baik. Struktur tertinggi kekuasaan berada di tangan sultan. Menariknya, Tidore tidak mengenal sistem putra mahkota sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya di kawasan Nusantara. Seleksi sultan dilakukan melalui mekanisme seleksi calon-calon yang diajukan dari Dano-dano Folaraha (wakil-wakil marga dari Folaraha), yang terdiri dari Fola Yade, Fola Ake Sahu, Fola Rum dan Fola Bagus. Dari nama-nama ini, kemudian dipilih satu di antaranya untuk menjadi sultan.
Ketika Tidore mencapai masa kejayaan di era Sultan Nuku, sistem pemerintahan di Tidore telah berjalan dengan baik. Saat itu, sultan (kolano) dibantu oleh suatu Dewan Wazir, dalam bahasa Tidore disebut Syara, adat se nakudi. Dewan ini dipimpin oleh sultan dan pelaksana tugasnya diserahkan kepada Joujau (perdana menteri). Anggota Dewan wazir terdiri dari Bobato pehak raha (empat pihak bobato; semcam departemen) dan wakil dari wilayah kekuasan. Bobato ini bertugas untuk mengatur dan melaksanakan keputusan Dewan Wazir. Empat bobato tersebut adalah: (1) pehak labe, semacam departemen agama yang membidangi masalah syariah. Anggota pehak labe terdiri dari para kadhi, imam, khatib dan modim; (2) pehak adat bidang pemerintahan dan kemasyarakatan yang terdiri dari Jojau, Kapita Lau (panglima perang), Hukum Yade (menteri urusan luar), Hukum Soasio (menteri urusan dalam) dan Bobato Ngofa (menteri urusan kabinet); (3) Pehak Kompania (bidang pertahanan keamanan) yang terdiri dari Kapita Kie, Jou Mayor dan Kapita Ngofa; (4) pehak juru tulis yang dipimpin oleh seorang berpangkat Tullamo (sekretaris kerajaan). Di bawahnya ada Sadaha (kepala rumah tangga), Sowohi Kie (protokoler kerajaan bidang kerohanian), Sowohi Cina (protokoler khusus urusan orang Cina), Fomanyira Ngare (public relation kesultanan) dan Syahbandar (urusan administrasi pelayaran). Selain struktur di atas, masih ada jabatan lain yang membantu menjalankan tugas pemerintahan, seperti Gonone yang membidangi intelijen dan Serang oli yang membidangi urusan propaganda. 
6. Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat di Kesultanan Tidore merupakan penganut agama Islam yang taat, dan Tidore sendiri telah menjadi pusat pengembangan agama Islam di kawasan kepulauan timur Indonesia sejak dulu kala. Karena kuatnya pengaruh agama Islam dalam kehidupan mereka, maka para ulama memiliki status dan peran yang penting di masyarakat. Kuatnya relasi antara masyarakat Tidore dengan Islam tersimbol dalam ungkapan adat mereka: Adat ge mauri Syara, Syara mauri Kitabullah (Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah). Perpaduan ini berlangsung harmonis hingga saat ini
Berkenaan dengan garis kekerabatan, masyarakat Tidore menganut sistem matrilineal. Namun, tampaknya terjadi perubahan ke arah patrilineal seiring dengan menguatnya pengaruh Islam di Tidore. Klen patrilineal yang terpenting mereka sebut soa. Dalam sistem adat Tidore, perkawinan ideal adalah perkawinan antar saudara sepupu (kufu). Setelah pernikahan, setiap pasangan baru bebas memilih lokasi tempat tinggal, apakah di lingkungan kerabat suami atau istri. Dalam antropologi sering disebut dengan  utrolokal.
Dalam usaha untuk menjaga keharmonisan dengan alam, masyarakat Tidore menyelenggarakan  berbagai jenis upacara adat. Di antara upacara tersebut adalah upacara Legu Gam Adat Negeri, upacara Lufu Kie daera se Toloku (mengitari wilayah diiringi pembacaan doa selamat), upacara Ngam Fugo, Dola Gumi, Joko Hale dan sebagainya.
Untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, orang Tidore menggunakan bahasa Tidore yang tergolong dalam rumpun non-Austronesia. Dengan bahasa ini pula, orang Tidore kemudian mengembangkan sastra lisan dan tulisan. Bentuk satra lisan yang populer adalah dola bololo (semacam peribahasa atau pantun kilat), dalil tifa (ungkapan filosofis yang diiringi alat tifa atau gendang), kabata (sastra lisan yang dipertunjukkan oleh dua regu dalam jumlah yang genap, argumennya dalam bentuk syair, gurindam, bidal dsb). Sebagian di antara satra lisan ini disampaikan dan dipertunjukkan dengan iringan alat tifa, sejenis gendang. Sasra tulisan juga cukup baik berkembang di Tidore, hal ini bisa dilihat dari peninggalan manuskrip kesultanan Tidore yang masih tersimpan di Museun Nasional Jakarta. Dan boleh jadi, manuskrip-manuskrip tersebut masih banyak tersebar di tangan masyarakat secara individual.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, orang-orang Tidore banyak yang bercocok tanam di ladang. Tanaman yang banyak ditanam adalah padi, jagung, ubi jalar dan ubi kayu. Selain itu, juga banyak ditanam cengkeh, pala dan kelapa. Inilah rempah-rempah yang menjadikan Tidore terkenal, dikunjungi  para pedagang asing Cina, India dan Arab, dan akhirnya menjadi rebutan para kolonial kulit putih.

Sumber:
  1. Maswin M. Rahman, 2006. Mengenal Kesultanan Tidore. Tidore: Lembaga Kesenian Kraton Limau Duko.
  2. Wikipedia
Dibaca : 23.843 kali.

Berikan komentar anda :

Silakan Login Untuk Komentar

Silakan Login atau Mendaftar terlebih dahulu jika anda belum menjadi anggota.
 Kolom untuk yang sudah menjadi member
Email
Password

Kamis, 25 Agustus 2011

Ucapan Selamat Idul Fitri (lebaran)





Sms Ucapan Idul Fitri dan Lebaran Terbaru merupakan suatu tradisi kita orang Indonesia untuk saling mengirim kata kata atau Sms Ucapan Lebaran Terbaru agar saling memaafkan baik sama sanak saudara maupun dengan teman dan sahabat kita yang jauh dari kita.

Pada kesempatan kali ini kami akan menulis tentang Sms Ucapan Idul Fitri dan Lebaran Terbaru yang mungkin bisa membantu anda untuk mengirimkan kepada sahabat terdekat anda yang jauh dari kota anda.Nah berikut di bawah ini adalah Sms Ucapan Idul Fitri dan Lebaran Terbaru.

Takbir bergema menggetarkan jiwa,
Sekiranya ada salah dan dosa,
Ampun dipinta dihari mulia.

Andai jemari tak sempat berjabat,
Jika raga tak bisa bersua,
Untuk kata membekas luka,
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Menyambung kasih, merajut cinta,
beralas ikhlas, beratap doa.
Semasa hidup bersimbah khilaf,
berharap diri dibasuh maaf.
Minal Aidin Wal Faizdin Mohon Maaf Lahir Dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri.
__________________________________
Mata bisa salah lihat
Kuping bisa salah dengar
Mulut bisa salah bicara
Hati bisa salah sangka
Di hari yang fitri ini
Mohon maaf lahir dan bathin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri.
______________________________
Kata telah terucap,
tangan telah tergerak,
prasangka telah terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih sayang raih
indahnya kemenangan hakiki,
Selamat Hari Raya Idul Fitri.
_____________________________
Ijinkan saya bersajak.
Untuk lisan yang tak terjaga.
Untuk janji yang terabaikan.
Untuk hati yang berprasaangka.
Untuk sikap yang menyakitkan.
Di hari yang fitri ini, dengan tulus hati saya mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin. Semoga Allah selalu membimbing kita bersama di jalanNya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri


Fitrah sejati adalah mengakbarkan Allah…
dan Syariat-Nya di alam jiwa..
di dunia nyata, dalam segala gerak..
di sepanjang nafas dan langkah..
semoga seperti itulah diri kita di hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Mangan sate sak gulene, sego megono bumbu kemiri
kapan wae lebarane, sugeng riyoyo idul fitri
tumbar merico kecap asing
nyuwun ngapuro lahir lan batin

Hati bergetar kala mendengar kumandang takbir Akbar
Mengingatkan datangnya Hari Kemenangan
Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin

Sebait Kata Maaf Tuk Menghapus Salah & Khilaf Agar Hari Kita Bersih Seperti Terlahir Kembali… Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H Mina Aidin Walfaidzin ‘Mohon Maaf Lahir & Batin’

No body.. body perfect WiHout S!n
Nothink Day w!thout night
Mr. mAmat Selling News peaper
MEt lebaran aja yeee
mohon maaf lahir batin…

Mari lengkapi kemenangan dengan saling memaafkan
Selamat Idul Fitri
Mohon keikhlasan untuk memaafkan segala kesalahan
yang telah saya lakukan

Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati ..
SMS dikirim pengganti diri… Memohon maaf setulus hati …
Mohon Maaf Lahir dan Batin .. Met Idul Fitri …

Time 2 Share, Time 2 love, Time 2 pray, Time 2 forgive, Time
2 joy, Time 2 cheer, Time 2 gather, Time 2 back, Back 2 fitri

Eid… a time for joy, a time for togetherness,
a time to remember my blessings..
May Allah bless you

Takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang
menghantarkan gema hati tuk memohon ampunan kepadaNya
kepada sesama umatNya
tulus ikhlas dari lubuk sanubari yang terdalam
Selamat Idul Fitri Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan

Pertemuan hanya sarana, niat ikhlas yang utama. Nyuwun pangapunten sedaya kalepatan.. Mugi2 kagayuh krenteging ati, karena zaman tak dapat dilawan, KEPERCAYAAN harus diperjuangkan

Satukan tangan satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi di hari kemenangan
Kita padukan keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin

Sepuluh jari tersusun rapi…
Bunga melati pengharum hati…
SMS dikirim pengganti diri…
Memohon maaf setulus hati…
Mohon maaf lahir dan batin, met idul fitri…

Teriring gema takbir memuji kebesaran Allah SWT
Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah jika ada maaf. Taqabalallahu Minna Waminkum…
Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih sayang raih
indahnya kemenangan hakiki, Selamat Hari Raya Iedul Fitri
Selamat Hari …… ,
Marilah Kita saling mengasihi n memaafkan…
Ku tau kau telah banyak berbuat salah Dan dosa kepadaku, sering meminjam
duit n Ga ngembaliin, pake motor Ga pernah isi bensin, tapi tak usah
risau… Ku t`lah memaafkanmu. ..
” Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati .. SMS dikirim
pengganti diri… Memohon maaf setulus hati … Mohon Maaf Lahir Dan Batin
.. Met Idul Fitri …
Andai jemari tak smpt berjabat,andai raga tak dpt b’tatap
Seiring beduk yg mgema,sruan takbir yg berkumandang
Kuhaturkan salam menyambut Hari raya idul fitri,jk Ada kata serta khilafku
membekas lara mhn maaf lahir batin.
SELAMAT IDUL FITRI
Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR BATHIN
Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin
Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Selamat Idul Fitri
Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri
Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin
Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri
Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”
Walopun operator sibuk n’ sms pending terus,
Kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yg pernah Ada
Tuk khilaf yg sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap
Met Idul Fitri
Walaupun Hati gak sebening XL Dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa
Dan Kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya
Yang selalu membuat Kita HOKI dalam mencari kartu AS
Selama Kita hidup karena Kita harus FLEXIbel
Untuk menerima semua pemberianNYA Dan menjalani
MATRIX kehidupan ini…Dan semoga amal Kita tidak ESIA-ESIA…
Mohon Maaf Lahir Bathin.
Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin
MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin …


SELAMAT IDUL FITRI........

Rabu, 10 Agustus 2011

Mentri budaya dan pariwisata (Menbudpar) Menyematkan Satya Lencana Kebudayaan pada Poedijono yang Berjasa Mengembangkan Gamelan di Australia

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyematkan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden RI kepada Poedijono atas jasa-jasanya yang besar terhadap Negara dan Bangsa Indonesia dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan dan seni Indonesia. Poedijono sebagai warga negara Indonesia yang sejak tahun 1973 tinggal di Australia telah mengembangkan kesenian gamelan di Australia.
Dalam acara Anugerah Penghargaan Kebudayaan 2007 di Candi Prambanan, Yogyakarta baru-baru ini, Menbudpar Jero Wacik juga memberikan penghargaan kepada 28 individu dan kelompok masyarakat yang dinilai berjasa di bidang kebudayaan.
Anugerah Kebudayaan merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mendorong masyarakat, termasuk media elektronik dan cetak, agar lebih peduli terhadap upaya pelestarian kebudayaan Indonesia

Pemberian penghargaan kebudayaan ini sesui Peraturan Pemerintah (PP) No.38 Tahun 1959 tentang pemberian Anugerah Satyalancana Kebudayaan, Presiden RI memberikan penghargaan kebudayaan kepada warganegara Indonesia (WNI) dan warganegara asing (WNA) yang memiliki jasa besar di bidang kebudayaan yakni WNI/WNA yang telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Sesuai Keputusan Presiden RI No. 23 Tahun 1976, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata memberikan penghargaan Hadiah Seni kepada warga negara Indonesia yang telah berjasa dan menunjukan prestasi luar biasa dalam meningkatkan dan mengembangkan seni budaya bangsa Indonesia
 
Sesuai Peraturan Menbudpar No.39/KP.102/MKP/2004 tanggal 7 Desember 2004, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata akan memberikan Anugerah Kebudayaan untuk Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya dan Penerbit Buku Anak yang berdedikasi terhadap kebudayaan Indonesia. Sesuai Keputusan Menbudpar No.39/KP.102/MKP/2004 tanggal 6 Juni 2004 Pemberian Penghargaan kepada Individu dan Kelompok Peduli Tradisi, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata akan memberikan Anugerah Kebudayaan untuk Media Massa yang berdedikasi terhadap kebudayaan
Untuk Anugerah Kebudayaan 2007 diberikan kepada 29 individu dan kelompok masyarakat meliputi; Satyalancana Kebudayaan dari Presiden RI (1 Orang), Hadiah Seni (4 orang), Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya (3 orang) , Pengarang Buku Anak (3 orang), dan Media Massa (tv dan koran) 18 individu dan kelompok masyarakat kesemuanya dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap upaya pelestarian kebudayaan Indonesia

Penghargaan diberikan dalam bentuk lencana emas, medali emas, peniti emas, plakat berlapis emas, serta piagam dan uang. Dipilihnya Candi Prambanan sebagai tempat acara merupakan wujud sinergis dalam rangka pemulihan pariwisata pasca-gempa Yogya 2005

Di antara penerima penghargaan untuk Hadiah Seni adalah penyanyi legendaris (Alm) Broery Pisulima, Gugum Gumbira Tiro Sonjaya, pelestari dan pengembang seni tari tradisional dan pengajar tari Jaipongan dari Jawa Barat, Darsi Pudyorini (Darsi), tokoh penari (Wayang Orang), mantan pemain Wayang Orang Sriwedari, dan A.L. Yan Sukanda, pendokumentasi sastra lisan (cerita, mitos, mantra) yang berada dalam kondisi perlu dijaga keberlanjutannya. (Humas


Sumber:http://www.budpar.go.id

Minggu, 31 Juli 2011

Indonesia Cetak Rekor Guinness World Record Untuk Main Angklung Dengan Peserta Multi Bangsa Terbanyak

Mantaps! Masyarakat Indonesia di Amerika Serikat berhasil mempromosikan angklung, sekaligus membuat Guinness World Record permainan angklung dengan peserta terbanyak. 5.102 Orang di Washington DC dengan membawakan repertoire lagu binaan saung angklung Mang Udjo.
Para pemain angklung sudah berkumpul di sejumlah pintu gerbang Monumen Nasional AS, sejak pukul 16.00 waktu AS, Sabtu (10/7/2011). Masing-masing peserta memperoleh sebuah angklung dan ikat kepala bagi peserta pria dan selendang untuk peserta wanita. Di setiap pintu gerbang, ada petugas khusus yang mencatat berapa banyak orang yang telah masuk dan menerima angklung dari petugas.
Sementara di dalam area berbentuk oval tersebut, Daeng Udjo mengajarkan bagaimana memegang dan memainkan angklung secara benar dan memberikan petunjuk bagaimana memainkannya dengan aba-aba khusus darinya. Setiap not angklung ditandai dengan pemberian nama-nama pulau yang ada di Indonesia, sebagai ganti notasi nada. Kepalan jari dan tangannya, menandakan perubahan not untuk membentuk suatu lagu.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh para peserta angklung di Festival Indonesia 2011 diantaranya adalah We Are The World dan Take Me Home Country Road. Cuaca yang terik, tidak mengurangi niat dan minat para peserta untuk memainkan angklung. Mereka secara serentak dan bersemangat terus memainkan lagu yang dipimpin oleh Mang Udjo dan diiringi oleh para penyanyi dari Elfa’s Singers.
Acara yang digagas KBRI Washington dan didukung segenap masyarakat Indonesia di AS itu pun berjalan sukses. Nampak di panggung yang tidak seberapa besar tersebut, Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal dan Ibu Rossa Djalal, mantan Menkeu yang kini menjadi Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani, aktris senior Christine Hakim dan para tamu undangan VIP lainnya mengenakan kaos putih dengan satu huruf kapital berwarna merah.
Para peserta tidak hanya berasal Washington DC, tetapi juga dari New York dan para turis yang kebetulan singgah di Washington DC tersebut terus mengikuti acara hingga diumumkannya rekor angklung sore itu oleh petugas khusus dari Guiness Book of Record, pukul 17.45 waktu setempat.
Acara Festival Indonesia Pertama yang digelar KBRI Washington DC di kaki Monumen Nasional kebanggaan AS, sudah dimulai sejak pukul 13.00-21.00 waktu AS. Acara dibuka oleh penampilan artis-artis Indonesia lokal Washington DC seperti Singo Lodoyo, Pencak Silat Al Azhar, dilanjutkan dengan pertunjukan multikultural dari Aborigin Musical Performance, Happy Hearts Fund (HHF), Health in Harmony, Refugee International.
Tidak kalah menarik penampilan artis-artis Indonesia dari Jakarta seperti Sherina dan Elfa’s Singers, dan artis-artis mancanegara seperti Brazilian Percussion, Interfaith Concert (Muslim: Native Deen, Kristen: Davids Griffiths and the Praise and Worship Experience, Yahudi: Lox n Vodka), sebelum sambutan dari Dubes Dino Patti Djalal.
Menjelang senja, acara diwarnai dengan sajian musik apik dari Air Supply, Balawan dan Denada sebagai penutup acara.


Narasumber : DetikNews